Minggu28 September 2025

Rekomendasi

Legislator Apresiasi Kebijakan Pemkab Yalimo Bebaskan Biaya Sekolah

Simon Walikota, Anggota DPRD Kabupaten Yalimo
Simon Walikota, Anggota DPRD Kabupaten Yalimo

 RINDUYALIMO.COM – Anggota DPRD Kabupaten Yalimo, Simon Walilo, S.I.Kom, mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yalimo yang membebaskan biaya pendidikan bagi siswa dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK). Kebijakan ini diumumkan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

“Langkah Pemkab Yalimo membebaskan biaya sekolah merupakan kebijakan positif yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan komitmen Bupati dan Wakil Bupati dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Yalimo,” ujar Simon, legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kamis (9/5/2025).

Menurutnya, kebijakan ini sejalan dengan upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Yalimo yang saat ini masih berada di bawah rata-rata provinsi.

Simon juga mendorong agar Pemkab Yalimo memberikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa asal Yalimo di seluruh Indonesia secara berkelanjutan. Ia menilai hal ini penting untuk meningkatkan IPM secara menyeluruh.

“Pemerintah provinsi dan pusat tentu akan menaruh perhatian pada kebijakan ini. Namun, perlu ada sistem yang tertib dan transparan agar kebijakan ini benar-benar efektif dan tidak menimbulkan masalah di lapangan,” katanya.

Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan II (Distrik Welarek dan Benawa), Simon berharap semua pihak, termasuk sekolah-sekolah, dapat menyambut kebijakan ini dengan baik dan menjalankannya sesuai arahan pemerintah daerah.

Ia juga menyarankan agar Pemkab Yalimo mendukung program "Sekolah Rakyat" yang tengah disosialisasikan oleh Kementerian Sosial, terutama di desa-desa terpencil. Program ini dinilai relevan dalam mengatasi persoalan buta aksara di wilayah tersebut.

Berdasarkan hasil reses yang dilakukannya pada periode 2020–2024, Simon mencatat masih terdapat sekitar 200 anak usia 6 hingga 16 tahun di Distrik Welarek dan Benawa yang belum mengenyam pendidikan formal.

“Ini menunjukkan kondisi pendidikan di beberapa wilayah masih memprihatinkan. Saya berharap kebijakan pendidikan gratis ini bisa dijalankan secara sistematis dan menyentuh hingga ke pelosok,” ujarnya.

Lebih lanjut, Simon menyoroti kinerja sejumlah guru di wilayah pedalaman yang dinilainya tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.

“Banyak guru yang seharusnya bertugas di pedalaman, namun justru menetap di ibu kota kabupaten, Elelim. Ini harus menjadi perhatian serius. Guru yang tidak menjalankan tugasnya sebaiknya tidak menerima tunjangan atau hak lainnya,” tegasnya.

Simon menutup pernyataannya dengan meminta dinas teknis terkait untuk mengawal implementasi kebijakan pendidikan gratis secara ketat agar benar-benar berdampak bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Yalimo.(**)




Berita Terkait

Pemkab Yalimo Bentuk Tim Pemulihan Pasca Kerusuhan

RINDUYALIMO.COM-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yalimo resmi membentuk Tim Pemulihan sebagai langkah penanganan pasca aksi rasisme yang berbuntut kerusu

Read more

Bupati Yalimo Minta Dukungan Pemerintah Pusat dan Provinsi Pulihkan Pascakerusuhan

RINDUYALIMO.COM -Bupati Yalimo, Nahor Nekwek, mengapresiasi bantuan yang disalurkan Kementerian Sosial RI dan Pemerintah Provinsi Papua Pegununga

Read more

Yalimo Harus Damai, Jangan Mau Diprovokasi

Oleh: Loa Murib * Peristiwa kericuhan yang sempat terjadi di Yalimo menjadi pengingat betapa rapuhnya perdamaian bila tidak dijaga bersama. Persoalan

Read more

UNAI’M Wamena Buka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)

RINDUYALIMO.COM-Guna mendukung pembangunan Sumber Daya Manusia di Papua Pegunungan Universitas Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena kembali membuka

Read more