Wakil Gubernur Papua Pegunungan Dr,Ones Pahabol saat di sambut Bupati Yalimo Dr,Nahor Nekwek di Bandara Elelim, Jumat (19/09/2025). foto : Humas
RINDUYALIMO.COM– Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, mengunjungi Elelim, Kabupaten Yalimo, pada Sabtu (20/9/2025) pasca kerusuhan yang terjadi pada 16 September lalu. Kehadirannya membawa pesan damai sekaligus simbol perhatian pemerintah terhadap pemulihan kondisi di daerah tersebut.
Setibanya di Elelim, Wagub disambut hangat oleh Bupati Yalimo, Wakil Bupati, Dandim, Kapolres, serta tokoh masyarakat. Ia kemudian menuju Rumah Jabatan Bupati untuk melakukan pertemuan dengan Forkopimda membahas langkah strategis pemulihan sosial dan psikologis warga.
Dalam forum tersebut, masyarakat menyampaikan sejumlah aspirasi, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar, penarikan pasukan militer non-organik, hingga penegasan penolakan terhadap tindakan rasisme. Warga menilai ucapan bernada rasial seperti sebutan “monyet” telah melukai martabat orang Papua.
Salah seorang tokoh intelektual Yalimo menegaskan, orang Papua adalah ciptaan Tuhan yang sama, sehingga tidak pantas diperlakukan secara diskriminatif.
Menanggapi hal itu, Ones Pahabol menekankan pentingnya menjaga perdamaian.
“Mari kita semua bersatu menjaga kedamaian, karena ketenangan itu sangat penting. Kita jaga keluarga, kita kontrol kata-kata, supaya hal ini tidak terjadi lagi. Bukan hanya untuk Yalimo dan Papua, tetapi juga untuk seluruh dunia terhadap orang kulit hitam dan rambut keriting. Tidak boleh ada rasisme,” ujarnya.
Selain menghadiri pertemuan, Wagub juga meninjau lokasi terdampak kerusuhan dan mengunjungi para pengungsi non-Papua yang berada di Polres Yalimo. Ia mendengarkan langsung kebutuhan mereka, mulai dari makanan, pakaian, hingga perlengkapan bayi.
Menurutnya, kebutuhan dasar masyarakat menjadi prioritas utama pemerintah.
“Kebutuhan makan dan minum adalah yang paling mendesak. Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan akan mendukung penuh pemerintah kabupaten untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Pembangunan fisik bisa menyusul, tetapi yang terpenting sekarang adalah pemulihan kehidupan warga,” tegasnya.(**)