Ketua DPW IKM Papua, Zulhendri Sikumbang.
RINDUYALIMO.COM -Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) Papua menegaskan masyarakat Minang tidak terlibat dalam kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada Selasa (16/9/2025).
Ketua DPW IKM Papua, Zulhendri Sikumbang, menyampaikan klarifikasi tersebut menyusul beredarnya kabar di media sosial yang menyebut seorang pelajar asal Padang menjadi pemicu kerusuhan dengan melontarkan kata-kata bernuansa rasis.
“Kami warga Minang yang hidup di Papua sangat prihatin dan mengutuk keras pernyataan bernuansa rasis itu. Namun, kami tegaskan masyarakat Minangkabau tidak ada kaitannya dengan kerusuhan di Yalimo,” kata Zulhendri dalam keterangan tertulis, Senin (22/9/2025).
Ia menyoroti unggahan akun media sosial bernama Rumah Berkat Online yang menuding seorang siswa asal Minang sebagai pemicu kericuhan. Menurutnya, unggahan itu memperkeruh suasana dan memicu sentimen kebencian antarsuku.
“Postingan ini nyata-nyata berdampak luas. Gejolak sosial di Yalimo semakin melebar, dan kerusuhan sulit dikendalikan. Kami meminta aparat menindak tegas penyebar isu provokatif di media sosial,” ujarnya.
IKM Papua juga mendesak aparat meningkatkan patroli siber untuk mencegah penyebaran informasi tidak jelas sumbernya. Zulhendri menegaskan media sosial seharusnya menjadi sarana berbagi informasi akurat, bukan ruang provokasi.
Lebih jauh, ia menekankan komitmen warga Minangkabau di Papua untuk menjunjung hukum dan norma sosial dengan berpegang pada falsafah, “dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.”
“Kami hidup bersama di Tanah Papua dengan menjunjung tinggi persaudaraan dan kebersamaan. Itu nilai yang selalu kami pegang,” tambahnya.
IKM Papua pun mengajak seluruh masyarakat tidak mudah terprovokasi isu yang belum jelas kebenarannya serta menjaga kerukunan di tengah keberagaman. “Kami mengajak semua pihak menahan diri, menjaga persaudaraan, dan mengutamakan perdamaian,” kata Zulhendri.
Klarifikasi itu ditutup dengan seruan persatuan khas Minangkabau, “Basamo Mako Manjadi,” sebagai penegasan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi situasi sulit.
Terpisah, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IKM, Braditi Moulevey Rajo Mudo, juga mengimbau seluruh perantau Minang menjaga kerukunan. “Bagi perantau Minang di manapun berada, marilah kita saling menjaga persatuan dan menghindari konflik yang dapat merugikan kita semua,” ujarnya. (*)