Analis Kebijakan Madya Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam Kemensos RI Hijrah Manfaluty saat menyerahkan secara simbolis bantuan pengungsi Kabupaten Yalimo kepada salah satu perwakilan kerukunan di Wamena
RINDUYALIMO.COM- Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan logistik dan makanan siap saji bagi ratusan pengungsi asal Kabupaten Yalimo yang berada di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, serta di Elelim, Kabupaten Yalimo, Senin (22/9/2025).
Analis Kebijakan Madya Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam Kemensos RI, Hijrah Manfaluty, mengatakan bantuan ini diberikan sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat terdampak kerusuhan di Yalimo.
“Bantuan ini ditujukan untuk seluruh pengungsi, baik warga pendatang (non OAP) maupun orang asli Papua (OAP),” ujar Hijrah di Wamena.
Adapun bantuan yang disalurkan di Wamena untuk 684 pengungsi terdiri dari kasur 40 karung, selimut dua karung, perlengkapan anak (kids ware) 10 karung, makanan anak 18 dus, sandang dewasa lima karung, makanan siap saji 29 dus, lauk pauk siap saji tujuh dus, dan sandang bayi 100 pak.
Sementara itu, bantuan untuk sekitar 500 pengungsi di Elelim meliputi kasur 60 karung, selimut tiga karung, kids ware 10 karung, makanan anak 20 dus, sandang dewasa lima karung, makanan siap saji 25 dus, lauk pauk siap saji delapan dus, serta sandang bayi 100 pak.
Hijrah menjelaskan, penyaluran bantuan ini juga didukung oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Papua Pegunungan serta aparat kepolisian.
“Bantuan kedaruratan ini diharapkan dapat meringankan beban pengungsi selama berada di lokasi pengungsian, sekaligus memenuhi kebutuhan dasar mereka,” katanya.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan ke Elelim akan dilakukan pada Selasa atau Rabu, bergantung pada jadwal penerbangan dari Jayapura yang membawa logistik ke Wamena.
Hijrah berharap pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten, dapat melakukan langkah preventif agar persoalan di Yalimo segera terselesaikan dan masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa.(**)